Saya memiliki saudara sepupu yang benar2x dekat dengan saya sejak kecil. Saya memanggil nya "mas Halim" :) Kami sangat dekat sejak kecil meskipun umur kami berbeda 6 tahun, mas Halim lebih tua daripada saya. Banyak sekali kenangan tak terlupakan bersama mas Halim..
Waktu saya masih kecil, saya tidak mau makan kalau tidak disuapi oleh nya :) Mas Halim sendiri yang menceritakan itu pada saya :) Dia benar2x seperti sosok kakak laki-laki bagi saya. Saya ingat sekali waktu saya masih bersekolah di Sekolah Dasar, saya bertemu dengan kawan di area sekolah dan memberikan kawan saya uang karena saya merusak mainannya :)) (ya biasalah ketul) tiba-tiba mas Halim memanggil dari jauh (Mas Halim satu sekolah dengan saya).
Mas Halim : Afi! Kamu ngapain disitu?! (dengan wajah galak campur penasaran lalu lari menghampiri saya)
Teman saya pun kabur seketika setelah menerima uang dari saya.
Saya : Gak apa2x, tadi aku ngasih uang tuk ganti mainan temen ku.
Mas Halim : aku kira kamu dipalak temen kamu hahaha makanya aku samperin aja.
Saya : haha gak kok, mas :D
Begitulah sosok mas Halim dimata saya :) benar-benar seperti seorang kakak laki-laki yang melindungi.
Kami bisa bercerita berjam-jam tentang apa saja :) Seperti waktu saya menginap di rumah nya, tiba2x semua adik2x nya sedang pergi ke pasar padahal saya baru bangun pagi. Dia menemani saya dan saya pun bertanya
Saya : Mas gak kuliah?
Mas Halim : iya aku kuliah, tapi entar aja nunggu semua pada pulang supaya kamu ada temennya.
Saya : Oh gitu..
Perbincangan pun dimulai tanpa kehilangan bahan obrolan :) Dia bercerita tentang uniknya pertanian seperti dimana kita bisa mencetak bentuk semangka menjadi kotak, bercerita soal kekasihnya waktu itu, dll :) Kemudian berbincang tentang nilai-nilai mata kuliah nya dan apa saja yang dipelajari. Mas Halim waktu itu mempelajari tentang Agrobisnis.
Mas Halim adalah orang pertama yang mengajarkan saya bermain gitar :) Waktu itu dia mengajarkan saya permainan bass Radio Head untuk lagu yang berjudul "Creep".
Yang tidak akan saya lupakan dari mas Halim adalah rasa solidaritas nya terhadap kawannya. Dia pernah mengantarkan saya pulang ke rumah lalu bertanya
Mas Halim : Fi, ada makanan lebih gak di rumah?
Saya : Buat mas? Ada kayaknya.
Mas Halim : Bukan buat aku, tapi buat temen2x ku yang tinggal di kosan. Kasian, mereka suka gak punya makanan.
Saya : oh ya udah ambil aja. Tapi mas bilang ibu dulu ya.
Dia pun membawa 1 plastik makanan untuk kawan2x nya :)
Dia juga pernah kabur dari pesantren dengan memanjat dinding. Tau kenapa? Karena saat itu dia mendengar ada salah satu kawannya wafat dan dia ingin memandikan jenazah kawannya tersebut..
Begitulah mas :)
Tapi.. Allah sangat menyanyangi nya sehingga Allah memanggilnya dalam usia muda.....
Saya tidak mendapatkan sosok seperti beliau lagi setelah dia pergi.. Anehnya, dia terkadang hadir didalam mimpi saya sekedar bercerita :) Seperti mimpi saya waktu itu..
Waktu itu saya bermimpi, saya melihat dia membawa tas ransel serta berpenampilan rapih dan bersih. Wajahnya juga tampak lebih muda. Saya berada didalam mobil bersama orang tua dan adik2x saya. Saya pun menyuruh ayah saya untuk menghentikan laju mobil karena saya ingin menyapa mas Halim. Saya pun turun dari mobil dan menyapa nya
Saya : Mas! aku kangen banget sama mas!
Mas Halim : Eh Afi, aku juga kangen.
Saya : Mas baik2x aja? Gimana disana? (entah kenapa saya dalam mimpi bertanya dg bahasa seperti ini)
Mas Halim : Aku baik Fi. Seandainya kamu tahu bagaimana kehidupan disana, kamu pasti akan banyak beramal sewaktu kamu masih hidup di dunia.
Tiba2x ayah saya memanggil supaya saya cepat masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan. Saya pun pamit dan berlari menuju mobil. Mobil pun melaju dan saya melihat mas Halim mencoba untuk mengejar mobil kami namun tidak sampai...
Itulah pesan terakhir dari mas Halim untuk saya... tapi rasanya ini juga pesan untuk semua manusia yang masih diberi kehidupan di dunia.. Wallahu 'alam...
No comments:
Post a Comment