Wednesday, July 31, 2013

Dongeng dan Generasi

Indonesia, tanah air kami yang kami cintai...

Saya jadi teringat perbincangan dengan beberapa kawan disebuah jembatan, di sebuah pulau, Indonesia. Perbincangan agak berat sebenarnya untuk malam hari apalagi setelah kami semua lelah mengarungi lautan disertai kegiatan menyelam dari fajar hingga matahari tenggelam. Kami membicarakan masa depan negeri ini, ya negeri ini, Indonesia. 

Pada awalnya, kami membicarakan mengenai betapa kaya nya negeri ini. Salah seorang kawan saya mengutarakan keanekaragaman hayati laut yang dimiliki oleh negeri ini. Ternyata, keanekaragaman hayati laut kita nomor satu di dunia, tidak ada yang dapat menyaingi keanekaragaman hayati laut negeri ini. Lalu bagaimana? Lagi-lagi dicuri oleh negara-negara lain.... Dikembangkan oleh negara-negara lain.... Diakui oleh negara-negara lain... Jadi kami pun tidak heran jika ada negara lain yang mengaku-ngaku karena kenyataannya mereka memiliki data yang lebih lengkap dan akurat... Darimana datangnya data-data tersebut? Hmm... silahkan berpikir sendiri...

Perbincangan pun memanas, saat salah satu dari kami bertanya, "Darimana kita harus membenahi negeri ini?"

Saya pun memandang langit sejenak, terlintas wajah anak-anak bangsa yang baru saja menjalani Ujian Nasional saat itu. 4 tahun mengawas Ujian Nasional, dengan berbagai masalah yang timbul disetiap tahunnya pun mengingatkan saya akan lemah nya sistem pendidikan negeri ini. Saya pun menjawab,"tidak mungkin kita mengubah orang-orang tua yang sedang menjabat. Karakter itu tidak terbentuk dalam waktu pendek, karakter terbentuk dalam jangka waktu panjang. Kalau mau merubah, pasti lama dan sulit. Satu-satu nya jalan kita bentuk anak-anak yang kita miliki agar terbentuk karakter dan mental yang baik."

Saya pun teringat dengan sebuah video dokumenter dari negeri tirai bambu. Video dokumenter yang memperlihatkan bagaimana mereka mendidik anak-anak mereka sejak kecil. Sungguh membuat saya terpana. Anak-anak itu berumur sekitar 6 tahun. Setiap anak diberikan 1 penghapus baru sebelum memasuki ajaran baru di kelas. Ada peraturan yang harus dipatuhi dan disetujui oleh setiap anak, penghapus yang mereka miliki tidak boleh dirusak (ditusuk-tusuk dengan pensil, digigit,dsb), harus selalu dibawa setiap hari, dan tidak boleh dicoret-coret. Pokoknya penghapus tersebut hanya untuk menghapus, tidak untuk dirusak. 

Setiap pagi dipilih salah satu orang murid untuk memimpin kelas agar tertib dan memeriksa setiap penghapus yang dimiliki oleh setiap anak. Setelah beberapa menit memeriksa, anak yang menjadi pemimpin kelas itu menemukan satu penghapus rusak karena ditusuk-tusuk oleh pensil milik kawannya. Anak yang telah ditunjuk menjadi ketua itu pun melapor ke guru yang sedang mengawasi seluruh isi kelas. Kemudian di panggil anak pemilik penghapus yang rusak tersebut ke depan kelas. Guru pun memberikan sangsi, anak tersebut harus meminta maaf kepada seluruh isi kelas karena telah melanggar janji nya dan berjanji untuk tidak mengulangi nya lagi. Anak tersebut terisak, menangis karena kesalahannya. Anak itu pun meminta maaf kepada seluruh isi kelas dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Sang guru pun mendekati anak tersebut dan memeluk anak tersebut.

Jam pelajaran usai, lalu berganti dengan pelajaran selanjutnya bertani. Anak-anak sekecil itu diajari cara bercocok tanam, merawat makhluk hidup lain. Lalu anak yang tadi dihukum pun diwawancarai "Kamu sudah tidak sedih?" Anak itu menjawab,"Tidak, aku sudah tidak apa-apa. Ibu guru dan kawan-kawan sudah memaafkanku. Aku tidak akan merusak penghapusku lagi." tersenyum sambil menyiram tanaman. 

Cerita itu pun saya ceritakan ke teman-teman diskusi saya malam itu. Anak-anak sekecil itu sudah ditanamkan rasa menghargai terhadap apa yang mereka miliki, mencintai makhluk lain, bertanggung jawab atas setiap komitmen yang telah disepakati, dan meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat. Jadi mungkin kita jangan heran, kalau ada petuah berkata "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina." 

Kami pun sepakat, satu-satunya cara untuk memperbaiki negeri ini ya dari anak-anak kami sendiri. Siapa lagi? 

Kemudian beberapa waktu lalu saya berpikir, mungkin ada yang salah dalam metode kita mendidik di masa lampau hingga akhirnya kita semua harus membayar semua kesalahan kita sekarang ini. Hmm.. Jaman dulu kita selalu mendengar kisah kancil mencuri timun pak tani. Mencuri. Menipu. Mengelabui. Aaaah! Pantas saja sekarang banyak koruptor! Persis seperti kancil-kancil yang sering kita dengar jaman dahulu bukan? Lalu cerita-cerita magic, yang akhirnya mendidik kita percaya dengan tahayul, pak mali, bu mali, dan sebagainya. Dan akhirnya negeri ini pun dikenal dengan negeri 1001 hantu. 

Kenapa kita tidak menceritakan kisah Rasul yang sudah jelas dapat dijadikan suri tauladan? kisah Muhammad Al-Fatih yang diusia sangat muda dapat menaklukan Constantinopel? kisah Umar bin Khattab pemimpin khalifah yang bijak? kisah-kisah real lainnya yang dapat diambil manfaatnya. Bukan sekedar cerita kosong atau dongeng.... 

Sudahkah kita mendekat dengan hati anak-anak bangsa ini?

Negeri ini hanya akan baik, jika kita mau berusaha memperbaiki dari kita sendiri dan keluarga kita.  Bayangkan misi besar setiap keluarga Indonesia adalah mencetak peradaban terbaik. Negeri ini sudah kaya, tinggal menunggu generasi-generasi penerus yang perduli, beradab, berakhlak, berakal yang mau mengolah kekayaan tersebut serta menyebarkannya keseluruh penjuru negeri.  Sudah siapkah kita? :) 






We felt our money gave us infinite power, but we forgot to teach our children about history and honour. We became individual without a soul despite the heat, our homes felt so empty and cold. Its easy to blame everything on the West when in fact all focus should be on ourselves. 

-Awaken by Maher Zain-



Saat nikmatnya iman telah terasa...

Dunia ini tak lagi dijadikan indah, namun sebagai tempat persinggahan sementara...

Pengembara yang berkelana di hamparan padang pasir, tak terpesona lagi dengan fatamorgana...

Menggoreskan jejak di setiap langkah, membawa bekal yang harus tetap dijaga...

Fatamorgana kemewahan dunia, nafsu, dan syaithan menjadi penggoda pengikis bekal...

Semua sudah tertulis jelas didalam kitab yang diturunkan oleh Sang Pencipta...

Kitab yang menjadi buku panduan serta peta tujuan...

Mengucap salam dan menjawab salam pertemuan...

Mengajarkan dan diajarkan...

Memberikan dan diberikan...

Menjaga dan dijaga...

Memaafkan dan dimaafkan...

Seperti tuntunan yang pernah dicontohkan oleh pembawa pesan dari Sang Pencipta...

Bertasbih memuji saat melihat dan merasakan keindahan alam Sang Pencipta...

Tersenyum, berdzikir, dan bershalawat untuk tetap bersemangat
menegakkan kalimat tauhid...

Menangis dan beristighfar saat mengingat kejahilan di masa lampau...

Bersabar dalam ketaatan...

Segala cobaan dan ujian ditukar dengan kesabaran yang akan berbuah bekal tambahan...

Yang terakhir, memberikan salam terakhir dan diberikan salam terakhir oleh pengembara lainnya...

Begitulah saat nikmat dari manisnya iman telah terasa...

Hanya Allah sebagai tempat kembali...

Surga menjadi tempat berkumpul kembali... In shaa Allah :)

Tuesday, July 30, 2013

Sang Guru

Bismillah

Banyak tokoh besar yang lahir, menciptakan satu karya besar, kemudian wafat. Selesai. Kita tidak tahu lagi bagaimana kelanjutan hidup mereka.

Tapi hanya ada satu sosok manusia mulia, dikenal sepanjang zaman, mendidik orang-orang besar, membangun peradaban terbaik yang pernah ada, dihormati, dikagumi, sangan dicintai, bahkan jejaknya menjadi teladan yang diteladani oleh segenap umat manusia yang hidup jauh setelah beliau wafat, dan kehidupannya setelah dunia pun sudah dijamin surga oleh Sang Pencipta.

Tidak ada yang boleh dan mampu menggambarkan wujudnya karena beliau begitu mulia.

Tapi bukan berarti kita tidak dapat mengetahui sosoknya secara utuh karena para sahabatnya telah menulis sosoknya secara utuh didalam kitab, bahkan sampai letak dan berapa jumlah rambut putih yang dimiliki beliau. Lihat, betapa para sahabatnya pun sangat mencintai nya bukan? Saya rasa ini adalah biography hidup insan yang paling lengkap yang pernah ada.

Mengapa beliau begitu dihormati, dikagumi, dan dicintai?

Pertanyaan ini selalu terngiang sejak dahulu, entah bagaimana caranya untuk mengetahui sosok beliau. Karena selama ini kita hanya mengenal nya seperti potongan-potongan cerita tidak secara utuh. Jawabannya adalah..... Baca kitab abadi yang telah diturunkan oleh Sang Pencipta. Baca kitab-kitab yang telah ditulis oleh para sahabatnya yang mulia. Bukankah jika kita ingin mengetahui karakter seseorang, kita dapat melihat dari para sahabat yang dimiliki orang tersebut?

Ingin mempelajari metode mengajar dan parenting? Belajarlah dari beliau. Beliau guru dan pemimpin keluarga terbaik yang pernah ada.

Ingin mempelajari gaya hidup sehat? Belajarlah dari beliau. Beliau dapat menjaga kesehatannya dengan sangat baik ditengah jadwal dakwahnya yang sangat padat.

Ingin mempelajari bagaimana gaya hidup terbaik? Belajarlah dari manusia terbaik yang pernah ada di bumi ini. Belajarlah dari beliau.

Sekarang kita mulai merasakan, bagaimana beliau tidak dicintai.....

Lisan beliau mampu menggetarkan hati para pengikutnya hingga hanya memuji dan meng-esa-kan Tuhan yang satu. Allah.

Tingkah lakunya mampu menjadi teladan seluruh umat di bumi dalam segala aspek kehidupan, hingga musuhpun menjadi kawan. Refleksi dari kitab yang telah diturunkan oleh Sang Pencipta.

Kerendahan hatinya mampu menggerakan seluruh anggota tubuh nya  untuk tak lelah bersujud siang dan malam meskipun beliau tahu bahwa Sang Pencipta telah menjaminnya dengan surga.

Keramahannya mampu melembutkan hati penduduk arab badui yang terkenal jahil (bodoh).

Kesabarannya.....

Entah bagaimana saya harus menuliskannya... Saat melihat peristirahatannya meskipun hanya lewat televisi itu pun mampu membuat saya meneteskan air mata...

Saya pribadi benar-benar telah jatuh cinta kepada sosok beliau... Sosok yang belum pernah saya lihat tetapi begitu terasa dekat di dalam hati.... Mungkin ini juga yang dirasakan oleh miliaran umat....

Jika anda belum merasakan jatuh cinta hingga seperti yang saya rasakan, bacalah kitab yang diturunkan oleh Sang Pencipta, bacalah sejarah Islam....
Bacalah kitab-kitab yang ditulis oleh para sahabatnya yang mulia.... Hadirilah majelis yang mengkaji tentang kehidupan beliau... In shaa Allah secepatnya anda akan merasakan jatuh cinta seperti yang saya rasakan :)

Jangan takut dengan efek yang ditimbulkan, justru akan membuat anda semakin taat dengan Sang Pencipta dan semakin yakin dengan agama ini. Agama yang sangat sempurna dan terjaga hingga akhir jaman.




Tuesday, July 16, 2013

Dialog seru dari Syria sampai Romawi

Minggu, 14 Juli 2013.

Minggu itu menjadi hari yang panjang untuk saya pribadi. Saya sudah berkomitmen sejak awal Ramadhan, saya akan menghabiskan weekend saya melalui mengisi hati dan kepala saya dengan ilmu agama yang syar'i (sesuai dengan Al-Quran dan Hadits). Minggu kemarin ada 3 kajian menarik di Masjid Raya Pondok Indah.

08.00 - 10.00 : Membangun Karakter Kesabaran - Ustadz Arifin Jayadiningrat, Lc
10.30 - 11. 50 : Fiqih Puasa - Ustadz Nazaar Jabbal
12.30 - 14. 40 : Meneladani Keseharian Rasulullah - Ustadz Budi Ashari, Lc

setelah itu saya bergegas pulang ke rumah untuk istirahat.

Pukul 5 sore, adik saya pulang dari masjid Al-Azhar khusus untuk pemuda. Dia memang memilih kajian yang menurutnya sesuai dengan pemuda :) Tidak masalah untuk kami. Yang masalah itu kalau tidak mau mengkaji ilmu Allah sama sekali.

Munculah dialog yang menarik ini...

Adik : Mbak, kamu udah tau kondisi rakyat di Suriah (syria) sekarang? kasian banget deh mbak

Saya : Kenapa? Sekarang mereka dibolehkan makan daging kucing?

Adik : Iya mbak, sekarang disana ulama membolehkan makan daging kucing dan babi karena stok makanan sudah di stop sama pemimpin negara itu. Kok kamu tau?!

Saya : Aku baca dan ngikutin perkembangannya. Kamu pernah lihat ada anak kecil nulis di pintu garasi toko, "Ya Allah.. Aku lapar..." pakai bahasa arab. Beberapa hari setelah itu ditemukan anak kecil itu mati di depan toko itu.

Adik : Ya Allah :O Kok bisa sampe kaya gitu si mbak?!

Saya : Ya pemimpinnya memberhentikan stok makanan ke daerah yang mayoritas tidak mau patuh sama peraturan pemimpinnya. Mereka gak mau mengucapkan "Laailaahailla Bashar".

Adik : Aku heran kenapa ya kok negara-negara timur tengah yang diserang?

Saya : Jelas, karena disitu letak negeri Syam yang sudah disebutkan di Al Quran dan Hadits. Negeri orang-orang yang keimanannya sangat lurus. Kamu tau negeri Syam itu apa?

Adik : Gak tau :-/

Saya : Negeri Syam itu Palestina, Syria, Jordan, Lebanon, kalau gak salah Yaman pun masuk. Di hadits ditulis kalau keimanan orang-orang Syam itu dijadikan patokan. Kalau bangsa Syam runtuh maka akan terjadi krisis keimanan untuk negeri-negeri yang lain.

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Pilihan Allah dari bumi-Nya adalah negeri Syam, di situ ada pilihan-Nya dari makhluk dan hamba-hamba-Nya, dan akan masuk surga dari umatku satu kelompok tanpa ada perhitungan terhadap mereka dan tidak pula ada siksaan". [Al-Mu'jam Al-Kabiir karya Ath-Thabaraniy: Sahih]


Dari Abdullah bin Hawalah radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:



"Kalian akan berpecah menjadi beberapa prajurit perang: Ada prajurit di Syam, prajurit di Irak, dan prajurit di Yaman".Abdullah berkata: Ya Rasulullah, pilihkan untukku!
"Pilihlah di Syam, dan siapa yang tidak mau maka ikutlah di Yaman. Dan minumlah dari telaganya masing-masing, karena sesungguhnya Allah telah menjamin untukku negri Syam dan penduduknya".  [Sahih Ibnu Hibban]
"Pilihlah di Syam, karena ia adalah pilihan Allah dari bumi-Nya, Allah mengumpulkan padanya hamba-hamba pilihan-Nya". [Sunan Abu Daud: Sahih]



Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdo'a:

"Ya Allah berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami"
Sahabat bertanya: Dan pada negeri Irak kami?
Rasulullah berdo'a lagi:
"Ya Allah berkahilah untuk kami pada negeri Syam kami dan pada negeri Yaman kami"
Sahabat bertanya: Dan pada negeri Irak kami?
Rasulullah bersabda:
"Di sana akan ada gempa dan cobaan, dan dari situ muncul tanduk (kelompok) setan". [Sahih Bukhari]



Zaid bin Tsabit radhiyallahu 'anhu berkata: Suatu saat kami bersama Rasulullahshallallahu 'alaihi wa sallam menyusun Al-Qur'an dari kulit, lalu Rasulullah bersabda:


Kebaikan pada negeri Syam.' Kami bertanya, 'Mengapa wahai Rasulullah?' Beliau bersabda: 'Karena Malaikat rahmah (pembawa kebaikan) mengembangkan sayap di atasnya.”

(HR. Tirmizi, no. 3954, beliau berkomentar, haditsnya hasan Gharib. Imam Ahmad dalam Al-Musnad, 35/483. Cetakan Muassasah Ar-Risalah,   dishahehkan oleh para peneliti. Dishahihkan pula oleh Syekh Al-Albany dalam kitab ‘As-Silsilah As-Shahihah no. 503)
Daerah Syam (Coret kata Israel ganti dengan Palestina

Dari Qurrah bin Iyas Al-Muzaniy radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Jika penduduk Syam telah rusak maka tidak ada lagi kebaikan pada kalian, senantiasa ada sekelompok dari umatku yang mendapatkan pertolongan, mereka tidak dibahayakan oleh orang-orang yang meninggalkan mereka sampai datangnya hari kiamat". [Tirmidzi: Sahih]




Adik : :O iya mbak, tadi itu di masjid pembicaranya ketua intelejen wartawan yang ada di sana. Tadi diliatin dokumen yang ternyata si pemimpin itu dapat bantuan dari Israel. Ada cap nya!

Saya : Kamu akan lebih bingung lagi kalau lihat media yang beredar. Beritanya semua serba kebalik sampai kita gak tau mana yang benar, mana yang salah, akhirnya memaksa kita untuk bersikap bodo amat terserah aja lah.

Adik : Aku sekarang udah gak mau tau berita media2x gitu mbak, soalnya bikin bingung. Jadi gak tau mana yang benar dan salah, semua serba abu-abu.

Saya : Semua sudah diatur sesuai keinginan politik, jadi abu-abu.

Adik: Aku jadi inget mbak, dulu aku pernah mimpi. Aku lihat 2 masjid. Masjid yang satu itu rame banget orang yang shalat. Tapi aneh mbak! Aku liatin cara mereka wudhu beda-beda. Terus imam di dalam masjid itu ada banyak. Banyak orang yang shalat disitu terus mereka pengaruhi aku untuk shalat di dalam masjid itu, tapi hati ku ngerasa aneh. Gak nyaman. Aku berdoa sama Allah untuk tunjukan ke jalan yang benar. Aku akhirnya ngeliat disekitar masjid, ada masjid lagi. Tapi masjid itu sepi banget mbak. Imam nya cuma satu. Terus aku lihat cara mereka wudhu, sama seperti kita wudhu. Cara mereka shalat juga sama kaya kita. Akhirnya aku ikut ke masjid yang sepi itu. Gak lama kemudian ada gempa bumi, masjid yang banyak orangnya itu runtuh mbak! Hancur! Masjid sepi, imamnya cuma 1, cara shalat dan shalatnya sama seperti kita itu tetap berdiri kokoh mbak.

Saya : ...... (saya terdiam sejenak, jujur saya tertegun. Adik saya diperlihatkan oleh Allah hal yang menurut saya benar-benar petunjuk jika kita mau berpikir). Itu keadaan real sekitar kita sekarang, Na. Banyak aliran Islam yang muncul mengacaukan akidah umat islam. Bahkan hal ini sudah dikatakan oleh rasul jauh sebelum ini terjadi kan. Umat akan terbagi menjadi 73 golongan.

Adik : Bukannya 77 mbak? :-/

Saya : Bukan. Hadits tulis 73 golongan.

Dari Abdullah bin Amru berkata, Rasulullah saw bersabda: Akan datang atas umatku apa yang telah datang atas Bani Isroil sejengkal demi sejengkal, hingga jika diantara mereka ada yang menzinahi ibunya secara terang-terangan maka di umatku juga akan ada yang melakukannya, dan sungguh Bani Isroil itu telah terpecah menjadi 72 agama (aliran), dan umatku akan terpecah menjadi 73 aliran, semuanya masuk neraka kecuali satu aliran. Para sahabat bertanya: aliran apa itu wahai Rasulullah?, Beliau menjawab: Apa yang aku dan sahabatku berpijak di atasnya. (Hadits Hasan, riwayat At Tirmidzi dalam Sunannya, Kitabul Iman, Bab Iftiraqu Hadzihil Ummah, dari sahabat Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash).

Semakin kamu tau apa yang terjadi, semakin kamu akan takut. Tapi rasul sudah memberi kita petunjuk bagaimana caranya selamat. Ada di hadits, kita disuruh menggigit erat sunnah nya dan para sahabatnya.   Disuruh gigitnya pakai gigi geraham lho, bukan gigi seri atau taring. Itu berarti disuruh berpegang sangat erat karena godaan akan sangat besar, bukan hal yang main-main.


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya barang siapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku, dan sunnah Al Khulafa’ Ar Rasyidin yang terbimbing, berpeganglah erat-erat dengannya dan gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham…”
(Shahih, HR Abu Dawud, At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Majah dan lainnya dari sahabat Al ‘Irbadh bin Sariyah. Lihat Irwa’ul Ghalil, hadits no. 2455).


Adik : :O Aku baru tahu soal gigit sunnah paka gigi geraham :O Kamu tau darimana??

Saya : Aku banyak baca dan mencari tau. Aku tadinya juga bingung semua serba abu-abu. Tapi aku ingat kita harus mengembalikan segala perkara ke Al Quran dan Hadits. Ini jalan yang benar kalau kita mau selamat. Gigit sunnah rasul dan para sahabatnya dengan gigi geraham. Untuk perkara agama, kita harus tegas.

Kamu tau cerita Heraclius dan Rasul?

Adik : Heraclius?? Itu siapa?? Aku baru dengar.

Saya : Peradaban di dunia ini dimulai dari peradaban persia, kemudian peradaban romawi, lalu terakhir khilafah. Luas daerah kekuasaan persia itu besar banget, kira2x 7 kalinya Indonesia. Peradaban persia itu terletak di timur. Lalu lahir peradaban Romawi yang letaknya di barat, kita sebut dengan western. Itu mencakup wilayah eropa dan sekitarnya. Heraclius itu pemimpin dari Romawi, disebutnya "The emperor of Byzantium Roman Christians empire." Saat itu, Persia dan Romawi perang. Kalau 2 negara besar perang, otomatis akan jadi headline dimana-mana dong. Berita ini pun terdengar sampai ke sahabat rasul. Para sahabat bertanya ke rasul, kita dukung mana ni ya Rasul? Rasul cuma diam tidak menjawab. Lalu turun ayat perang pertama kali akan dimenangkan oleh Persia tapi beberapa tahun kemudian Romawi. Ini tertulis jelas di Al Quran :

“Alif, Lam, Mim. Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi). Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang).” (Al Qur’an, 30:1-4)


(Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelah kekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilangan Yerusalem.)

Ternyata benar, beberapa tahun kemudian Romawi dipimpin oleh Heraclius menang besar atas Persia. Akhirnya Rasul mengirim surat ke kerajaan Romawi dan Persia. Intinya "Asleem, taslam" Kamu masuk Islam, maka kamu selamat. Jika tidak, maka kamu akan menanggung dosa seluruh pengikutmu. Isi surat ini terekam jelas di hadits, bahkan sampai percakapan Heraclius dengan sepupu nabi. Kebayang gak sih ada 2 raja besar tiba-tiba dikirim surat dari orang yang tidak terkenal saat itu, isi suratnya ancaman "Asleem, taslam" Sampai akhirnya Heraclius penasaran siapa itu Muhammad, kok berani benar kirim surat ancaman seperti itu. Dia juga penasaran karena di injilnya juga disebutkan mengenai nabi akhir jaman. Karena itu dia akhirnya mengirim orang untuk mencari tau siapa Muhammad.

Berikut isi surat nya :




Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraklius Kaisar Romawi yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam. Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahala bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa orang orang Romawi. 


Dari Ibnu ‘Abbas r.a. katanya Abu Sufyan mengisahkan kepadanya dari mulut Abu Sufyan sendiri cerita berikut:  “Pada masa berlangsungnya perjanjian Damai antaraku dengan Rasulullah s.a.w., aku pergi berniaga ke Syam. Ketika itu aku sedang berada di sana, disampaikan orang sepucuk surat dari Rasulullah s.a.w kepada Kaisar Heraklius (Hercules), penguasa Rumawi.


Yang membawa surat itu adalah Dihyah Al-Kalbi yang langsung menyerahkannya kepada Penguasa Basrah. Selanjutnya, Penguasa Basrah menyerahkan kepada Hiraklius. 

Hiraklius lalu bertanya: Apakah di sini terdapat seorang dari kaum lelaki yang mengaku sebagai nabi ini?

Mereka menjawab: Ya! Maka aku pun dipanggil bersama beberapa orang Quraisy lainnya sehingga masuklah kami menghadap Hiraklius. Setelah mempersilakan kami duduk di hadapannya,



Hiraklius bertanya: Siapakah di antara kamu sekalian yang paling dekat nasabnya dengan lelaki yang mengaku sebagai nabi ini? 



Abu Sufyan berkata: Lalu aku menjawab: Aku.




Kemudian aku dipersilakan duduk lebih dekat lagi ke hadapannya sementara teman-temanku yang lain dipersilakan duduk di belakangku. Kemudian Hiraklius memanggil juru terjemahnya dan berkata kepadanya: Katakanlah kepada mereka bahwa aku akan menanyakan kepada orang ini tentang lelaki yang mengaku sebagai nabi itu. Jika ia berdusta kepadaku, maka katakanlah bahwa ia berdusta.


Abu Sufyan berkata: Demi Allah, seandainya aku tidak takut dikenal sebagai pendusta, niscaya aku akan berdusta. 

Lalu Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Tanyakan kepadanya bagaimana dengan keturunan lelaki itu di kalangan kamu sekalian?

Aku menjawab: Di kalangan kami, dia adalah seorang yang bernasab baik. 

Dia bertanya: Apakah ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja?

Aku menjawab: Tidak. 

Dia bertanya: Apa kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dikatakannya? 

Aku menjawab: Tidak.
Dia bertanya: Siapakah pengikutnya, orang-orang yang terhormatkah atau orang-orang yang lemah?

Aku menjawab: Para pengikutnya adalah orang-orang lemah. 

Dia bertanya: Mereka semakin bertambah ataukah berkurang?

Aku menjawab: Bahkan mereka semakin bertambah.

Dia bertanya: Apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agamanya setelah dia peluk karena rasa benci terhadapnya?

Aku menjawab: Tidak.
Dia bertanya:Apakah kamu sekalian memeranginya?

Aku menjawab: Ya.

Dia bertanya: Bagaimana peperangan kamu dengan orang itu?

Aku menjawab: Peperangan yang terjadi antara kami dengannya silih-berganti, terkadang dia mengalahkan kami dan terkadang kami mengalahkannya.

Dia bertanya: Apakah dia pernah berkhianat?

Aku menjawab: Tidak. Dan kami sekarang sedang berada dalam masa perjanjian damai dengannya, kami tidak tahu apa yang akan dia perbuat. 

Dia melanjutkan: Demi Allah, aku tidak dapat menyelipkan kata lain dalam kalimat jawaban selain ucapan di atas.

Dia bertanya lagi: Apakah perkataan itu pernah diucapkan oleh orang lain sebelum dia?

Aku menjawab: Tidak.

Selanjutnya Hiraklius berkata kepada juru terjemahnya: Katakanlah kepadanya, ketika aku bertanya kepadamu tentang nasabnya, kamu menjawab bahwa ia adalah seorang yang bernasab mulia. Memang demikianlah keadaan rasul-rasul yang diutus ke tengah kaumnya.

Ketika aku bertanya kepada kamu apakah di antara nenek-moyangnya ada yang menjadi raja, kamu menjawab tidak. Menurutku, seandainya ada di antara nenek-moyangnya yang menjadi raja, aku akan mengatakan dia adalah seorang yang sedang menuntut kerajaan nenek-moyangnya.

Lalu aku menanyakan kepadamu tentang pengikutnya, apakah mereka orang-orang yang lemah ataukah orang-orang yang terhormat. Kamu menjawab mereka adalah orang-orang yang lemah. Dan memang merekalah pengikut para rasul.

Lalu ketika aku bertanya kepadamu apakah kamu sekalian menuduhnya sebagai pendusta sebelum dia mengakui apa yang dia katakan. Kamu menjawab tidak. Maka tahulah aku, bahwa tidak mungkin dia tidak pernah berdusta kepada manusia kemudian akan berdusta kepada Allah.

Aku juga bertanya kepadamu apakah ada seorang pengikutnya yang murtad dari agama setelah ia memeluknya karena rasa benci terhadapnya. Kamu menjawab tidak. Memang demikianlah iman bila telah menyatu dengan orang-orang yang berhati bersih.

Ketika aku menanyakanmu apakah mereka semakin bertambah atau berkurang, kamu menjawab mereka semakin bertambah. Begitulah iman sehingga ia bisa menjadi sempurna.

Aku juga menanyakanmu apakah kamu sekalian memeranginya, kamu menjawab bahwa kamu sekalian sering memeranginya. Sehingga perang yang terjadi antara kamu dengannya silih-berganti, sesekali dia berhasil mengalahkanmu dan di lain kali kamu berhasil mengalahkannya. Begitulah para rasul akan senantiasa diuji, namun pada akhirnya merekalah yang akan memperoleh kemenangan.

Aku juga menanyakanmu apakah dia pernah berkhianat, lalu kamu menjawab bahwa dia tidak pernah berkhianat. Memang begitulah sifat para rasul tidak akan pernah berkhianat.

Aku bertanya apakah sebelum dia ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, lalu kamu menjawab tidak. Seandainya sebelumnya ada seorang yang pernah mengatakan apa yang dia katakan, maka aku akan mengatakan bahwa dia adalah seorang yang mengikuti perkataan yang pernah dikatakan sebelumnya.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius bertanya lagi: Apakah yang ia perintahkan kepadamu?

Aku menjawab: Dia menyuruh kami dengan shalat, membayar zakat, bersilaturahmi serta membersihkan diri dari sesuatu yang haram dan tercela.

Hiraklius berkata: Jika apa yang kamu katakan tentangnya itu adalah benar, maka ia adalah seorang nabi. Dan aku sebenarnya telah mengetahui bahwa dia akan muncul, tetapi aku tidak menyangka dia berasal dari bangsa kamu sekalian. Dan seandainya aku tahu bahwa aku akan setia kepadanya, niscaya aku pasti akan senang bertemu dengannya.
Dan seandainya aku berada di sisinya, niscaya aku akan membersihkan segala kotoran dari kedua kakinya serta pasti kekuasaannya akan mencapai tanah tempat berpijak kedua kakiku ini.

Dia melanjutkan: Kemudian Hiraklius memanggil untuk dibawakan surat Rasulullah saw. lalu membacanya. 

Ternyata isinya adalah sebagai berikut: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, dari Muhammad, utusan Allah, untuk Hiraklius, Penguasa Romawi. Salam sejahtera semoga selalu terlimpah kepada orang-orang yang mau mengikuti kebenaran.
Sesungguhnya aku bermaksud mengajakmu memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu dua pahala sekaligus. Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kamu akan menanggung dosa seluruh pengikutmu.
(Wahai Ahli Kitab, marilah kepada suatu kalimah ketetapan yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita mempersekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak pula sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain daripada Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang menyerahkan diri kepada Allah).

Selesai dia membaca surat tersebut, terdengarlah suara nyaring dan gaduh di sekitarnya. Lalu dia memerintahkan sehingga kami pun segera dikeluarkan. Lalu aku berkata kepada teman-temanku ketika kami sedang menuju keluar, Benar-benar telah tersiar ajaran Ibnu Abu Kabasyah, dan sesungguhnya dia benar-benar ditakuti oleh Raja Romawi.

Abu Sufyan berkata: Aku masih terus merasa yakin dengan ajaran Rasulullah s.a.w. bahwa ia akan tersiar luas sehingga Allah berkenan memasukkan ajaran Islam itu ke dalam hatiku.  [Hadis 1745 jilid 3 sahih Muslim]

Seorang sahabat datang ke Rasul menyampaikan kalau surat yang diberikan ke penguasa Persia justru disobek-sobek. Rasul cuma bilang "kelak Allah akan menyobek-nyobek kerajaannya" dan ternyata benar beberapa tahun setelah itu, Persia benar-benar hancur.

 "Aku telah menulis surat kepada Kisra (Pembesar Persia), lalu suratku dikoyak-koyakkannya, kelak Allah akan mengoyak-ngoyakkannya dan kerajaannya", Nabi SAW berdiam sebentar. Kemudian menyambung lagi: "Dan aku menulis surat kepada Pembesarmu (Romawi), maka dia masih ragu-ragu dan orang ramai membuat alasan (tidak tahu) selama kehidupan mereka aman tenteram". (Al-Haitsami: Ma'ma'uz-Zawa'id 8:235-236; Al-Bidayah Wan-Nihayah 5:15)

Dari sejarah itu aku belajar, untuk perkara aqidah kita harus tegas. Setegas dan seberani Rasul kirim surat ke 2 raja besar saat itu.

Adik : :O Kok kamu jadi tau banyak si mbak?! Aku jadi nge fans sama kamu :') 

Saya : Ya banyak baca dan dengar. Aku belajar dari orang-orang yang sudah belajar banyak kitab. hahaha apaan sih lu :))) Emang kamu udah baca berapa kitab?

Adik : Cuma 1. 

Saya : Ya itu dia, kamu banyak belajar sama orang-orang yang belajar banyak kitab deh. Nanti pengetahuan kamu jadi luas. Jadi gak gampang bingung. Apalagi kalau kamu tau tentang Rasul... Aku bener-bener salut kok ada pria seperti itu lahir di bumi. Kamu tau gimana caranya dia memperlakukan orang lain? Saat rasul jadi imam shalat, rasul akan benar-benar menertibkan shaf jamaahnya satu persatu, bahkan sampai di pegang bahu jamaahnya dengan lembut. Gimana cara rasul memberitahu Bilal untuk segera iqamat? Rasul bilang "Istirahatkan kami dengan shalat, wahai Bilal." Betapa lembut tutur kata Rasul.. Kalau soal Rasul, kamu banyak belajar sama ustadz Budi Ashari deh.

Adik : Oh! :O Jadi si Budi yang udah buat kamu jadi kaya gini. hahahaha Iya ah ntar aku mau datang kalau ada kajian dia. 

Saya : Bukan cuma dari ustadz Budi aja, banyak. Fokus pengetahuan tiap ustadz itu beda-beda dan mereka sudah membaca banyak kitab dan bisa dibuktikan sesuai tuntunan Al Quran dan Hadits :) Yang penting sekarang kita gigit sunnah dengan gigi geraham biar gak tersesat. 

Begitulah akhir dialog saya dengan adik tempo hari :) Semoga bermanfaat in shaa Allah.