Saya menikmati sunset (cucok ya untuk model iklan sunblock hihihi) |
Ellen, saya, dan adik sedang bersenang-senang di Pasir Perawan :D |
Bolang sedang mengukur panjang/luas daerah pertumbuhan terumbu karang |
Alex, mas Rido, dan bolang sedang mempersiapkan peralatan diving |
Pemandangan bawah laut :) |
Ikan-ikan yang lucu menari-nari disekitar kami :) |
Saya memberikan kode "OK" :) |
Alex sedang memberikan pengarahan bagaimana bernafas dengan regulator dan tetap tenang saat menyelam |
"Lihat, lihat perahu layar laju
Burung-burung putih terbang jauh
Bunga laut seindah bunga melati
Bagai tempat mandi bidadari
Gelombang beriring
Angin laut membelai seakan merayu
Gemercik nan bening
Ikan laut pun menari di bawah lenganku"
-Ikan Laut-
Setiap saya mendengar lagu "Ikan Laut" yang dibawakan oleh Gigi feat. Musisi Jalanan, saya pasti teringat dengan Kepulauan Seribu :)
Pada sekitar tanggal 24 April 2013, salah satu kawan saya yang telah jatuh cinta dengan Pulau Seribu lebih dulu mengabari saya, dia ingin mengunjungi itu lagi tuk kedua kalinya di akhir pekan. Kebetulan sekali! Saya baru saja dapat honor dari hasil mengawas Ujian Nasional he he akhirnya saya berkata "Ya, gw ikut!" Mungkin ini memang keberuntungan saya, jujur sudah lama sekali saya ingin ke pulau ini namun selalu terbentur masalah keuangan ha ha biasalah student :)) Rencana kami akan mengunjungi pulau itu selama 2 hari (Sabtu dan Minggu). Setelah menghitung-hitung anggaran biaya dan berkomunikasi intense dengan kawan yang telah lama tinggal di Pulau Seribu, akhirnya kawan saya mengabarkan anggaran nya, budget max Rp. 300,000/orang untuk 2 hari, sudah termasuk makan sampai kenyang-transportasi kapal bolak/ik-sewa alat snorkeling-sewa guide-biaya tak terduga. Terus kita tidur dimana?? Tempat penginapan FREE!!! (Nah lho!)
Akhirnya, tibalah pada hari yang ditentukan pada tanggal 27 April 2013, hari Sabtu. Saya bangun pukul 3 pagi, shalat malam dan mandi. Lalu pukul 03.30 saya menelepon saudara saya yang juga ingin ikut agar dia tidak kesiangan bangun. Pukul 04.50 pagi kami (saya, saudara, adik, kawan saya) pun berkumpul di halte bus way Pondok Pinang karena bus akan berangkat pukul 05,00 pagi dan kami harus sudah sampai di Muara Angke pukul 06.30 pagi. Jadi rute bus way yang akan kita lalui : Pondok Pinang - Grogol - Pluit lalu disambung dengan angkot warna merah menuju Muara Angke. Singkat cerita, sampai lah kita di Muara Angke pukul sekitar pukul 06.40 pagi lalu mencari kapal yang telah kawan saya tentukan. Saya kecewa saat melihat kondisi Muara Angke. Banyak sekali sampah dimana-mana, becek, dan tidak tertib :( Seandainya saja Muara Angke itu bersih dan rapih, pasti wisatawan tidak segan-segan naik kapal dari Muara Angke. Semoga hal ini mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Perjalanan dari Muara Angke sampai ke Pulau Pramuka memerlukan waktu sekitar 3 jam. Di kapal ini, saya bertemu dengan Bolang (kawan yang telah lama tinggal di Pulau Seribu dan anggota dari Biology Diving Club UNAS) - Alex (kawannya Bolang yang juga anggot dari Diving Club UNAS) - mas Rido (mahasiswa S 2 kelautan IPB yang juga bekerja di Departemen Kelautan). Saat di kapal, saya hanya banyak berbicara dengan Alex dan kawan saya karena posisi tempat duduknya dekat dengan saya. Alex ini ternyata orang Jawa juga! haha ternyata nama lengkap dia, Alex Sanganu Purwodadi. Ya, dia berasal dari Purwodadi :D
Langit pada hari itu cerah, ombak pun bersahabat :) Sampai lah kami di Pulau Pramuka sekitar pukul 10 pagi! Akhirnya! :D Kami pun menuju tempat kami beristirahat yaitu Asrama Pelajar Pulau Pramuka. Bagaimana kami bisa mendapatkan tempat penginapan free?? ternyata... Mas Rido sudah booking asrama ini dan kita ikutan numpang :D hihi berkenalanlah kita lebih jauh dengan mas Rido, Alex, dan Bolang. Oh iya, Asrama Pelajar ini merupakan tempat pelajar-pelajar dari pulau lain bermalam untuk menuntut ilmu di Pulau Pramuka. Karena tidak semua pulau di Kepulauan Seribu ini memiliki sekolah, Kepulauan Pramuka ini termasuk salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki sekolah. Lalu bagaimana pelajar dari pulau lain menuju pulau ini? Ya, mereka harus menggunakan kapal untuk menuntut llmu di Pulau Pramuka ini. Bagaimana dengan ketersediaan guru di pulau ini? Menurut informasi, sumber daya pengajar di pulau ini masih kurang *ayo-ayo! siapa yang mau jadi guru di pulau ini? :) .Guru pun datang juga dari pulau lain dan harus menggunakan kapal untuk menuju pulau ini. Wiih seperti di film-film ya :) Ya begitulah realita pendidikan di negara kita, negara kepulauan :)
Setelah istirahat sejenak, makan siang, shalat, serta mencoba fins yang cocok (sepatu katak yang akan kami gunakan) akhirnya kami pun berangkat menuju kapal untuk mengeksplor kekayaan laut Indonesia di Kepulauan Seribu ini. Lagi-lagi kami numpang kapal yang sudah di booking oleh mas Rido hi hi hi... Mas Rido sedang mengerjakan tesisnya yang berkaitan dengan budidaya terumbu karang di pulau ini. Kami menuju APL (Area Perlindungan Laut) Pulau Panggang, DPL (Daerah Perlindungan Laut) dekat dengan Nusa Keramba (penangkaran hiu), setelah itu Pulau Air. Selama mas Rido, Alex, dan Bolang sibuk dengan data-data mengenai terumbu karang, saya dan kawan2x sibuk di permukaan air untuk snorkeling hehe :D Ini pengalaman pertama kali untuk saya dapat melihat keindahan bawah laut secara langsung. Bagaimana rasanya? aaaaah benar-benar tak terdeskripsikan!!! Saya merasakan ikan-ikan yang lucu menari-nari disekitar saya seperti tidak takut dengan kehadiran saya.. :) benar-benar seperti bersahabat dengan alam. Saya jadi teringat dengan OST. Gie "Berbagi waktu dengan alam, kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya. Hakikat manusia" Kalimat itu benar... Saya tidak dapat berhenti tuk mengucapkan "Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar..." saat melihat keindahan bawah laut negeri ini... Allah benar-benar Maha Besar... Allah menciptakan segala isi laut ini agar dapat dimanfaatkan oleh manusia... "Lalu nikmat Nya yang manakah yang akan kau dustakan?" (Al Quran, Surat Ar Rahman).
Saat hari menjelang sore, kapal merapat ke Pulau Air. Saya melihat ada beberapa orang sedang memasang tenda disana. Waaah :D mereka benar-benar seperti para petualang! Untuk apa kita ke pulau ini? ternyata Bolang, Alex, dan mas Rido akan mengajari kami diving!!! Cihuiiii!!! Lagi-lagi Allah memberikan keberuntungan untuk kami hi hi diving for free!!! Kami diajarkan bagaimana menggunakan Bouyance Compensator Diving dan Regulator. Tibalah saatnya saya praktik langsung didalam air huhu deg2x an plus penasaran! Berbekal beberapa pengetahuan dari mas Rido, jika telinga terasa sakit saat menyelam segeralah menekan hidung untuk mengeluarkan udara ke telinga. Lalu diajarkan beberapa kode2x tangan yang biasa digunakan oleh penyelam didalam laut oleh Alex dan Bolang. Seperti tanda "OK", "ada masalah", "belok ke kiri", "belok ke kanan", "menuju atas", "menuju bawah". Akhirnya setelah memasang pemberat di atas pinggang, kemudian bouyance compensator diving yang telah dilengkapi dengan tabung oksigen dan regulator tibalah saatnya meluncur kedalam air. Tiba-tiba di tengah perjalanan telinga kiri saya terasa sakit sekali, akhirnya saya mempraktikan apa yang dikatakan mas Rido yaitu menekan hidung untuk membuang udara dari telinga. Alhamdulillah!!! It works!!!! hahaha :D Rasanya seperti benar-benar ada udara yang keluar dari telinga!!! Saya senang sekali saat itu dapat mengatasi masalah pertama saya saat menyelam. Lalu timbulah masalah kedua yaitu perasaan takut. Sebenarnya saya ada phobia dengan air yang dalam, bahkan dulu saya takut sekali melihat permukaan air yang biru. Namun awal tahun 2012 saya pun bertekad untuk membuang jauh phobia saya dengan mengikuti les berenang. Alhamdulillah, berhasil! :) Lanjut dengan masalah kedua saya saat menyelam, karena saya merasa takut, saya pun memberikan kode kepada Alex kalau saya ada masalah. Alex pun berenang mendekati saya dan memberikan kode "OK" berkali-kali hahaha saya mau bilang saya takut, tapi tidak ada kode yang mengutarakan demikian. Akhirnya saya berikan kode "OK" aja daripada panik sendiri hahahaha :D dan saya pun berusaha menenangkan diri sendiri dengan menikmati pemandangan bawah laut :) Kemudian Alex membawa saya ke permukaan kembali dan melepas semua perlatan diving. Huaaaah!! Alhamdulillah.. :) Lalu tibalah saat nya adik saya berlatih diving. Hanya beberapa saat didalam laut, tiba2x Bolang membawa adik saya ke permukaan air dan saya melihat dia terbatuk2x seperti orang habis minum air laut. Ternyata air laut masuk kedalam masker nya, saya rasa mungkin dia kurang pas memakai masker nya. Karena masker yang saya pakai pas sekali dengan lekukan wajah serta hidung, sehingga tidak ada air yang masuk. Setelah semua berlatih diving, kami pun kembali ke pulau Pramuka karena hari telah menjelang petang.
Setelah sampai di asrama, kami pun mandi, shalat maghrib, dan dilanjutkan dengan makan malam lalu berjalan-jalan malam ke dermaga. Di dermaga ini, kami berbincang seru dengan mas Rido tentang kekayaan alam Indonesia sampai bagaimana mencetak generasi penerus yang baik untuk bangsa ini :) Benar-benar obrolan yang berbobot dan menyenangkan untuk saya pribadi!
Minggu, 28 April 2013.
Ah, hari terakhir kami di pulau ini :( Kami memutuskan untuk ke Pulau Pari dan mengunjungi Pasir Perawan hihiiy :D Perjalanan dari Pulau Pramuka ke Pulau Pari ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam dengan kapal lagi tentunya :) Pada hari itu ombak lumayan besar hahaha saya, adik, dan saudara saya sampai tiarap di kapal karena ombak nya benar2x membuat kapal menjadi miring sebesar 45 derajat :D Tapi lama kelamaan kami dapat beradaptasi dengan ombak tersebut :)
Menurut informasi, di pulau Pari ini kurang asik untuk snorkeling tapi sangat ok untuk menikmati pantai nya :) Ya disini saya melihat banyak pendatang yang membawa rombongan keluarga untuk menikmati keindahan pantai nya. Saya juga tidak mengerti kenapa di beri nama pasir Perawan, mungkin karena pasirnya yang putih dan lembut diibaratkan seperti anak gadis atau perawan hahaha mulai deh sotoy nya (sok tahu) :)) Kami disini hanya foto2x dan menikmati kelapa muda :) Oh iya, mas Rido sudah pulang kembali ke Jakarta sejak pukul 7 pagi. Di pulau ini kami hanya bersama Alex dan Bolang. Kami pun berbincang banyak dengan Bolang. Dia lahir dan besar di Kepulauan Seribu ini. Dia pun sempat menjadi nelayan selama 2 tahun karena menunggu kakak nya selesai kuliah terlebih dahulu. Dia mengatakan bahwa Pulau Kotok merupakan pulau yang paling kaya biota lautnya di Kepulauan Seribu ini. Tapi saya sedih saat mendengar ternyata Pulau Kotok itu sudah menjadi milik negara tetangga :( dan ada juga pulau lain yang sudah menjadi miliki negara lain :( Pulau itu bernama Pulau Tengah yang dibeli oleh warga negara Turki. Menurut penuturan Bolang, di Pulau Tengah itu dibangun tempat peristirahatan yang sangat mewah dengan tarif 5 juta rupiah/malam. Entahlah kenapa para petinggi negeri ini senang sekali menjual aset milik negeri nya sendiri... Ingat Pulau Sipadan yang telah menjadi milik negeri tetangga? Sekarang Pulau Sipadan sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan asing padahal dulu seperti pulau mati yang tidak berpenghuni. Nampaknya bangsa kita harus belajar banyak bagaimana melindungi dan merawat apa yang telah kita miliki sebelum direbut oleh orang lain. Oh iya, sebenarnya kami ingin ke Pulau Kotok yang terkenal dengan aneka biota lautnya, namun waktu kami tidak banyak. Kami harus kembali ke jakarta dengan kapal jam 1 siang.
Sekian pengalaman saya bersama orang-orang hebat yang telah memberikan saya ilmu serta pengetahuan tentang banyak hal :)
Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan saya kesempatan langka seperti ini! :) Pengalaman hebat bersama orang-orang hebat!
Terima kasih kepada mas Rido atas semua mua mua mua nya :) Saya sangat bersyukur dipertemukan oleh orang-orang hebat seperti mas Rido, Bolang, dan Alex.
Terima kasih kepada Ellen, Bolang, dan Alex :') Benar2x weekend yang tak terlupakan!!!
Terima kasih kepada Nana dan mbak Meri yang sudah berpartisipasi :D Semoga gak kapok ya kalau diajak jalan lagi!
No comments:
Post a Comment