Ini kejadian teraneh yang pernah saya alami. Aneh tapi lucu dan berkesan :D
Saat itu saya pulang dari Cianjur setelah menghadiri pelatihan mengenai pangan. Saya turun di halte bus Kampung Rambutan menjelang maghrib, karena sedang tidak shalat langsung saya cari angkutan selanjutnya untuk pulang ke rumah. Meskipun saya orang Jakarta, tapi saya buta dengan arah. Akhirnya saya putuskan untuk naik bus way dengan alasan murah dan ber AC hehe meskipun tidak tahu kemana nanti bus way itu berhenti :)) "Modal nekat aja lah. Ini masih di Jakarta. Ya kalo ntar nyasar nya jauh, bermalam aja di Pos Polisi", pikir saya.
Saya pun mendapatkan duduk di dalam bus dengan membawa tas ransel dan tas lain yang berisi barang keperluan saya. Duduklah seorang wanita muda disamping saya. Rambutnya ikal dan basah seperti habis mandi, warna kulitnya cokelat, pakaiannya santai, membawa tas ransel. Saya pun berkenalan dengannya dan bertanya tentang arah ke Blok M ke wanita tersebut. Wanita itu pun menjelaskan kemana saya harus berhenti dan sebagainya. Dari matanya, ia terlihat tertarik sekali berbicara dengan saya. Jujur, saya agak takut dengan tatapan wanita tersebut karena kami sejenis hahaha :)) Kita pun berbincang, ternyata wanita tersebut baru pulang dari berenang. Pantas ia terlihat seperti habis mandi :) Dia pun menyuruh saya untuk turun di salah satu shelter. Saya turun sendiri karena ia menuju arah yang berbeda. Wanita itu tetap duduk di bus dan saya pun turun lalu melanjutkan perjalanan sesuai dengan arah yang telah ia jelaskan. Saya pun masuk ke dalam bus selanjutnya. Tiba2x setelah melewati 1 shelter, saya melihat wanita itu masuk kedalam bus yang saya tumpangi. Saya bingung,"bukannya arah nya dia beda ya? :S ". Dia pun menuju ke arah saya dan lagi-lagi duduk disamping saya (penumpang bus tidak penuh waktu itu).
Saya : "Mbak kok naik bus ini? bukannya kita beda arah?"
Wanita muda : "Iya hehe.. gak apa2x aku bisa turun di shelter yang lain nanti, gampang. Aku pingin ngikutin kamu hehe aku suka sama senyum kamu. Manis."
Saya : *terdiam dan merasa seram namun tetap melepaskan senyum ke arah wanita itu... Dalam hati, "waduh ngeri amat bahasanya..." saya pun mulai berpikir negatif, jangan2x ini tante2x penculik atau jangan2x penyuka sejenis.
Wanita muda : "Kamu kenal cowok disamping kamu?"
Saya : "eh.. gak kenal mbak. Tadi kan saya berangkat sendiri" *polos
Wanita muda : *menyapa pria disamping saya lalu mengajaknya berkenalan dan bertanya kemana arah tujuan pria itu.
Pria muda : *menjelaskan kemana tujuannya
Wanita muda : "Fi, kamu nanti ikut mas ini aja. Dia satu arah sama kamu." (sambil tersenyum manis)
Saya : *hanya tersenyum tanpa menjawab iya atau tidak
Wanita muda : "Mas, gak apa2x kan kalau teman saya ikut mas? Dia mau ke Blok M. Tolong ya. Wajah kalian mirip lho, jangan2x jodoh" (senyum dan tatapan mata seperti cupid dadakan)
Saya : *berkata dalam hati,"aduh... makin aneh deh ni perjalanan, mana gak tau jalan lagi"
Wanita muda : *memberi isyarat bahwa tempat shelter saya dan pria muda itu sudah dekat. Sambil berkata,"Mas, bawain dong tas temen saya. Kasian berat."
Pria muda : *tersenyum lalu membantu saya untuk membawa tas ransel saya
Saya : Terima kasih ya mbak :)
Saya dan pria itu pun turun dari bus dan melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan kami berkenalan. Namanya Hendra, kalau tidak salah. Dia orang Jawa Tengah yang sedang mencoba keberuntungan tuk bekerja di Jakarta. Saya merasakan kalau dia itu pria baik-baik dan terkesan polos hihi.. Dia meminta nomor hp saya waktu itu. Dillema sekali rasanya, pingin saya kasih nomor asal tapi ia sudah membantu saya. Ya sudah saya berikan saja nomor hp saya.
Kami pun masuk ke bus selanjutnya. Bus itu penuh sehingga kami tidak dapat tempat duduk. Tidak jauh dari tempat saya berdiri, ada seorang pria tinggi berwajah arab memperhatikan ke arah saya dengan tatapan tajam. Saya tidak suka dan takut sekali dengan orang itu, akhirnya saya pun berdiri di belakang punggung Hendra. Sepertinya Hendra sadar kalau saya menghindari orang itu. Jadi dia ajak saya bicara. Setelah bus melewati beberapa shelter, saya melihat pria arab itu sudah tidak ada. Fiuuuuh, selamat... Alhamdulillah, sudah sampai di Blok M lalu Hendra pun benar2x mengantarkan saya sampai saya naik bajaj. Tadinya ia mau mengantarkan sampai rumah, tapi saya menolak :)) Alhamdulillah saya pun selamat sampai di rumah :)
Benar-benar perjalanan yang panjang hari itu... Setelah saya pikir-pikir, ternyata senyum yang menuntun mereka menolong saya :) Tentu saja atas kuasa Sang Pencipta. Meskipun lelah, bingung, kesal, tersenyumlah. Kepada siapa saja :) Senyum itu tidak dipungut atau memungut biaya. Senyum dapat mengubah hari kita dan orang lain menjadi lebih indah. Ayo, senyum! :D *eh ini mah icon ketawa, salah. Ok, ayo senyum! :)
No comments:
Post a Comment