Kamis, 2 Mei 2013.
Saat SMP kelas 2, saya bersekolah di salah satu sekolah Islam swasta. Saya murid pindahan dari sekolah Islam lain. Alasan saya pindah sekolah waktu itu karena letak sekolah yang lama itu jauh dari rumah, bukan karena saya nakal lho :P
Saat akan memasuki sekolah tersebut, saya harus menjalani test semua mata pelajaran. Ah! Malas sekali rasanya... Jujur, saya sebenarnya waktu itu tidak ingin pindah :( tapi mau bagaimana lagi. Di sekolah yang lama, hampir setiap hari saya terlambat apalagi jika hari hujan! Hadeuuuuh itu macetnya gak ketulungan, bung! Padahal menurut saya, sekolah saya yang lama itu bagus. Bagus dalam fasilitas dan sistem pendidikannya. Ok, akan saya ceritakan kenapa dapat saya katakan sekolah saya yang lama itu bagus :)
Dalam satu kelas, hanya ada 20 murid. Meja kami terbuat dari kayu dan memiliki desain khusus. Meja kami dapat dibuka untuk menyimpan peralatan tulis, buku, dsb. Memang agak berat sih kalau mau pindah tempat hehe tapi menurut saya meja itu ok sekali. Kemudian tiap kelas memiliki loker untuk tiap anak. Loker itu biasanya saya gunakan untuk menyimpan peralatan shalat. Di tiap kelas juga tersedia dispenser untuk tempat air minum kami dan gelas plastik. Saya biasanya membawa tempat minum sendiri tetapi tetap isi air minum dari dispenser di kelas :P Kelas kami selalu dalam keadaan bersih. Pokoknya nyaman sekali deh!
Sekolah saya yang lama itu memiliki peraturan yang ketat. Bagaimana ketatnya?? Kami tidak diperbolehkan berbicara gw-elu, tapi harus saya atau aku-kamu. Bagaimana kalau terdengar kita berbicara bahasa gaul? Kita langsung kena poin! Setiap berbicara gw-elu, poin berkurang 1. Setiap anak diberikan 100 poin. Kalau 100 poin itu habis terpakai dengan pelanggaran, maka kita harus dengan rela hati keluar dari sekolah tersebut. Selain gw-elu, kita juga tidak boleh menimbulkan kegaduhan di sekolah, terlambat, seragam bagian atas tidak dimasukkan, lupa memakai dasi sekolah, dll. Nah! Sekarang sudah terbayang kan kalau saya terlambat hampir setiap hari, maka poin yang saya miliki pun berkurang setiap hari. Sekolah ini memiliki seragam yang sangat sopan. Kami semua HARUS memakai rok panjang dan seragam bagian atas dengan lengan panjang. Selain itu juga kami harus memakai dasi sekolah. Kemudian, tiap selesai shalat zuhur berjamaah, akan ada 1 orang dari kami yang membaca doa dan menyampaikan kultum baik murid laki2x maupun perempuan (seperti ceramah selama 7 menit). Pihak sekolah sudah menempelkan jadwal siapa yang akan berdoa dan memberikan kultum di tiap harinya. Dampak positifnya? Kami menjadi terbiasa tampil di depan umum untuk menyampaikan sesuatu dan otomatis kami menjadi saling mengenal. Kenapa saling mengenal?? Karena kami harus mencatat nama pemberi kultum di tiap harinya, kemudian mencatat juga apa isi dari kultum nya. Kami memiliki buku khusus untuk itu. Selain itu, kebiasaan kami setiap pagi adalah berbaris untuk diperiksa pakaiannya dan mengucapkan ikrar/janji yang harus kami penuhi selama menjadi murid di sekolah tersebut kemudian masuk ke kelas dan mengaji.
Saya sedih sekali saat harus pindah sekolah dan berpisah dengan kawan2x disana :( ya saya sudah akrab dengan kawan2x disana. Tibalah saatnya saya harus pindah ke sekolah yang baru.
Saat menjalani test mata pelajaran di sekolah yang baru, saya sama sekali tidak belajar hahaha dengan harapan test saya gagal sehingga tidak jadi pindah sekolah hihihi :D Kenyataannya berbeda! Memang nilai2x saya tidak terlalu baik, tapi nilai saya menonjol sekali dalam pelajaran bahasa Inggris dan Arab kemudian dilengkapi hasil psikotest yang baik. Akhirnya sekolah yang baru pun menerima saya. Haaaah... Saya masuk ke kelas reguler karena nilai2x yang kurang memuaskan. Di sekolah yang baru ini ada 3 tipe kelas; reguler, bina bakat, akselerasi. Bina bakat dan akselerasi ditujukan untuk anak2x yang memiliki kecerdasan diatas rata2x.
Saat saya masuk di kelas reguler, aduh.... Anak2x di kelas ini dapat saya katakan kurang menghargai para guru yang masuk ke kelas tsb. Guru sedang menerangkan, kebanyakan dari mereka malah asik sendiri dengan obrolannya. Saat ditegur, banyak dari mereka yang justru menjadikan itu bahan ejekan dan malah menjadi semakin gaduh. Akhirnya saya pun duduk di bangku paling depan karena niat saya ke sekolah itu untuk belajar, bukan yang lainnya. Guru2x pun cepat sekali mengenali saya karena mungkin hampir setiap ujian saya berada di luar kelas (lho kok?!) Ya, saya sering menjadi sumber contekan di dalam kelas hahaha karena banyak sekali kawan2x yang memanggil saya sampai gaduh akhirnya guru2x pun mengeluarkan saya dari kelas. Saya mengerjakan ujian di ruang guru sambil menonton televisi lho :D Alhamdulillah saya mendapat peringkat sangat baik di kelas reguler tersebut dan saya pun dipindah ke kelas bina bakat saat tengah semester :D Cihuiii!
Kelas bina bakat... Di kelas inilah saya mengenal kawan2x sehati yang sampai sekarang masih contact satu sama lain :) dan di kelas inilah saya mengenal sosok guru yang tidak akan pernah dapat saya lupakan.... Nama nya Ibu Mislaeni, kami memanggilnya Ibu Mis. Sampai sekarang saya masih ingat sekali wajah teduhnya :) Ibu Mis ini tidak tinggi, memiliki postur tubuh yang besar, dan memakai kerudung. Ibu Mis mengajar mata pelajaran Sejarah. Mata pelajaran yang membosankan bukan? tetapi tidak bagi saya setelah Ibu Mis mengajar mata pelajaran ini. Di tiap bab materi, Ibu Mis mengadakan ulangan harian. Jangan bayangkan beliau akan memberikan ulangan dalam bentuk pilihan ganda ya. Beliau membagikan kertas kosong dan berkata "Tulis apa yang sudah kalian baca dari bab tersebut!" Nah lho! Saya pun terdiam sejenak.. lalu menghampiri beliau "Ibu, maaf saya ingin bertanya. Maksud Ibu, Ibu ingin saya menulis apa yang sudah saya ketahui dari materi bab ini?". Beliau menjawab," iya, nak" (sambil tersenyum). Saya pun kembali ke tempat duduk dan mulai mengamati kawan2x yang sedang serius menulis. Saya pun mulai menulis sambil mengingat-ingat makna yang harus dipetik dari mater bab yang sedang dipelajari. Lain waktu, beliau memberikan ulangan harian lagi. Kali ini tidak membagikan kertas, tetapi memanggil nama kami satu persatu untuk maju kedepan :O alamaaaaak... Beliau pun memanggil nama saya. Beliau berkata,"Ceritakan ke Ibu tentang apa yang sudah kamu pelajari dari bab ini"(sambil tersenyum). Saya pun bercerita tentang apa yang sudah baca sampai selesai kemudian beliau berkata, "Kalau kamu sudah lahir pada saat itu, apa yang akan kamu lakukan?" Selanjutnya, beliau menanyakan pertanyaan2x yang benar2x membuat saya berpikir keras. Setelah selesai menguji saya, beliau menepuk pundak saya, "Anak-anak bangsa seperti kamu ini nanti yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan di masa depan." Saya benar-benar terdiam... Kalimat Ibu Mis benar-benar menyentuh hati saya entah di hati saya bagian mana.. Rasanya seperti hangat sekali... Saya seperti ingin menangis melihat sorot matanya saat itu... Berkali-kali hati saya bertanya "Saya... Saya termasuk anak bangsa yang akan meneruskan perjuangan para pahlawan2x yang gagah berani itu?"
Saat ujian akhir semester, barulah Ibu Mis memberikan soal dalam pilihan ganda. Dan... untuk pertama kalinya, saya mendapat nilai 9 dengan soal pilihan ganda pada mata pelajaran Sejarah. Padahal dulu saya sangat tidak suka dengan pelajaran Sejarah :D
Begitulah Ibu Mis mengajar, mendidik, dan melatih kami. Mendidik dengan metode yang berbeda dan menyentuh hati :)
Namun di suatu pagi, saya mendengar kabar buruk... Ibu Mis wafat bersama anak kembar yang sedang dikandungnya... :'( Lagi-lagi saya harus kehilangan orang-orang baik yang pernah menyentuh hati saya... Saya hanya terdiam saat itu, ingin menangis tetapi tidak bisa... Saya merasakan rasa kehilangan yang teramat sangat... Banyak kawan yang menangis hari itu... Ibu Mis terkenal dengan kebaikannya... Kami beserta para guru pun bergegas menuju rumah Ibu Mis. Ibu Mis meninggal di hari Jumat saat sedang tidur. Subhanallah... Dan ternyata... Jarak antara sekolah dengan rumah Ibu Mis itu jauh sekali! Kepala sekolah berkata, Ibu Mis menolak untuk cuti karena ingin tetap mengajar meskipun dalam keadaan hamil... Subhanallah... Dan setiap pagi Ibu Mis ke sekolah dengan angkutan umum dalam keadaan hamil... Semoga Allah memberikan tempat yang mulia untuk Ibu Mis di sisi Nya.. Selamat jalan Ibu Mis...Perjuangan Ibu Mis benar-benar seperti para pahlawan yang pernah saya baca di buku Sejarah... Pahlawan mulia tanpa tanda jasa..
"Mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar." Usman (1994)
"Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak tapi dibutuhkan pada masa dewasa." Jean-Jacques Rousseau dalam Closson (1999)
"Melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu." Sarief (2008)
No comments:
Post a Comment