Saturday, May 11, 2013

Rezeki Tak Akan Pernah Tertukar

Uang memang dapat dicuri, tapi nasibnya berbeda dengan rezeki.

Hari yang biasa, saya mendapat sms dari saudara saya yang mengelola majelis ilmu di suatu daerah.

Isi sms nya, ada beberapa anak yatim memerlukan biaya untuk membeli keperluan-keperluan mereka dalam menuntut ilmu sekaligus membayar biaya pendidikan yang semakin lama semakin komersil. Biaya yang dibutuhkan cukup besar, ya kira-kira hampir 1 bulan gaji saya saat saya bekerja beberapa bulan lalu.

"Hmm.. saya sedang menganggur sekarang, hanya belajar tanpa bekerja part time atau full time. Berbeda keadaannya jika sms ini datang beberapa bulan lalu. Bagaimana ini...", gumam saya dalam hati. Saya selalu ingat perkataan ibu saya,"Saat kamu memberikan sesuatu disaat kamu sendiri sedang membutuhkan, itulah amal yang utama." Amal yang utama... Itulah yang saya kejar. Setidaknya saat nanti saya meregang nyawa, saya dapat rileks sedikit mungkin karena amal yang utama itu. Atau mungkin nanti saat saya akan dimasukan ke dalam neraka karena dosa-dosa yang pernah saya kerjakan,   kemudian amal utama itu datang serta dapat mencegah saya sekaligus menenangkan malaikat bringas penjaga pintu neraka. Imajinasi buyar seketika tersadar saat tidak ada sepeser pun uang di saku maupun bank. 

Tapi memang rezeki tidak akan pernah kemana. Allah mengirimkan ilham saat saya sedang membuka buku elektronik yang berisi ribuan kawan dari sabang sampai merauke bahkan lain benua. "Kenapa tidak saya coba untuk memberikan tulisan bahwa ada anak-anak negeri ini membutuhkan biaya untuk pendidikan", pikir saya. Sebenarnya saya memiliki beberapa kawan yang berpotensial untuk ini, tapi saya sudah tidak percaya lagi dengan lisan mereka. Ah, baiklah. Semoga buku elektronik menghantarkan rezeki yang tertunda. "What's on you mind?" itulah yang tertulis sebelum saya mulai mengetik. Saya pun mulai mengetik kata-kata santun tapi tidak terkesan mengemis. 

Keesokan harinya, saya mendapatkan pesan dari seorang kawan. Saya sama sekali tidak mengenalnya, hanya saya ingat waktu itu saya menambahkannya sebagai teman karena kami memainkan game online yang sama. Itu saja. Tidak pernah ada percakapan perkenalan sebelumnya. Isi pesannya, ia ingin turut menyumbangkan uangnya untuk adik-adik asuh. Saya terenyuh... sungguh. Ia tidak mengenal saya, tapi mempercayakan hartanya kepada saya. 

Beberapa jam kemudian, di hari yang sama. Salah satu kawan lama saya mengirimkan pesan elektronik. Isi pesannya, kemana ia harus mengirimkan uang yang ingin ia kirimkan untuk adik-adik asuh. Lagi-lagi saya tertegun. Saya sama sekali tidak akrab dengan kawan saya ini. Dahulu kami bersekolah di sekolah yang sama saat SMP, tapi hampir tidak pernah berbicara satu sama lain. Uang yang ia kirimkan pun cukup besar, setengah dari biaya yang dibutuhkan oleh adik-adik asuh.

Keesokan harinya, saya mendapat pesan lagi dari seorang kawan. Kali ini seorang senior saya namun saya belum pernah melihatnya sama sekali. Saya rasa ia menambahkan saya sebagai kawannya karena ia melihat profile saya sebagai seorang student yang berasal dari almamaternya. Kali ini, uang yang dikirimkan benar-benar menggenapkan jumlah biaya yang dibutuhkan oleh adik-adik asuh. Hati saya lega sekaligus haru....

Entah bagaimana Allah menggerakan hati orang-orang yang tidak mengenal saya untuk mempercayakan uang nya kepada saya. Itulah yang saya pertanyakan.. :) Ah, tapi itu tidak penting. Yang terpenting saat itu adalah adik-adik asuh dapat bersekolah kembali :) Itu saja. Lalu keuntungan untuk saya apa? Banyak sekali :) Alhamdulillah saya dan seluruh keluarga saya sehat, saat saya mendapat masalah-masalah saya merasakan Allah melapangkan hati saya dengan mudah :) Pokoknya kenikmatan-kenikmatan yang tidak dapat terlihat oleh mata dan tidak dapat dibeli dengan uang :) Rezeki saya dan adik-adik asuh tidak tertukar kan? Jangan pernah menyerah untuk melakukan kebaikan meskipun terasa diluar jangkauan kita, karena sekali lagi rezeki tidak akan pernah tertukar :) Saya percaya, kebaikan itu bersifat seperti bumerang. Dapat mengenai hati banyak orang, namun hebatnya tetap kembali kepada diri kita sendiri :) Leparkanlah bumerang kebaikan kita kesegala penjuru! :) 

2 comments:

  1. benar!! karma is exist..

    ketika niat baik dan tulus terlaksana dalam tindakan, pasti ada kelancaran dan kemudahan dalam prosesnya... ^-^

    ReplyDelete
  2. yup :) What everything you do is coming back to you :) So be wise!

    iya hehe semesta akan membantu :)

    ReplyDelete