Monday, May 6, 2013

Turun dari kendaraan mewah kalian! Lalu lihat dan berjalanlah dengan hati... :)

Setiap hari nya saya terbiasa menggunakan alat transportasi umum yang ada di sekitar saya seperti bus umum, bus way, angkutan kota (angkot). Jika dibandingkan dengan naik kendaraan pribadi, tentu saja kendaraan pribadi memiliki sisi kenyamanan yang tinggi dibandingkan dengan alat transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah :) Tapi pernah kah kalian menikmati perjalanan saat menggunakan alat transportasi umum? Saya pribadi sangat menikmati perjalanan dengan alat transportasi umum dibandingkan dengan kendaraan pribadi hi hi :D tau gak kenapa? Karena saya cepat sekali mengantuk saat berada di dalam kendaraan pribadi :)) jadi saya tidak dapat menikmati perjalanan malah tertidur pulas :)) Hal ini berbeda jika saya menggunakan alat transportasi umum. Saya berusaha sekuat mungkin untuk tidak tertidur pulas karena agak berbahaya jika tertidur pulas di dalam kendaraan umum, terutama masalah copet :P Terus dimana nikmat nya?? :) Kenikmatan itu saya nikmati saat saya mengamati lingkungan sekitar saya baik di dalam angkutan maupun lewat jendela yang terbuka dari angkutan umum :)

Saat saya dulu bertugas di kantor pemerintahan dekat Blok M, setiap hari saya menggunakan bus umum nomor 72. Ada hal menarik yang saya amati di tiap paginya pada bus ini. Setiap pagi saya melihat seorang kakek yang berjalan dengan payah menaiki bus yang saya tumpangi ini. Kakek tersebut menjajakan 1 kantong besar yang berisi tissue. Kulitnya coklat tua seperti orang yang sudah lama menghabiskan waktunya dibawah terik matahari, badannya kurus-tidak tinggi, selalu memakai topi, berwajah teduh. Diantara penjual tissue lainnya, kakek ini dapat dikatakan penjual terlaris :) Mungkin karena orang-orang iba dengan keadannya. Saya pernah melihat ada seorang wanita bergaris wajah tegas membeli tissue dari sang kakek, terlihat beberapa percakapan namun sayang sekali saya tidak dapat mendengarnya. Yang saya lihat hanya senyum tulus dari wanita bergaris wajah tegas tersebut kemudian wajah gembira dari sang kakek. Hmm.. Saya jadi penasaran sekali :D Suatu hari saya lupa membawa tissue padahal pagi itu panas sekali. Kebetulan kakek penjual tissue tersebut naik kedalam bus yang saya tumpangi, berjalan naik ke bus dengan tergopoh. "Kasian sekali kakek tua ini" pikir saya. Saya pun memanggil nya karena ingin membeli tissue.

Saya : Pak, saya beli satu ya. (maksudnya 1 kantong kecil, kira2x berisi 20 lembar tissue)
Kakek : iya, neng. *sambil mengambil 1 kantong kecil dan memberikannya kepada saya dengan sopan
Saya : Ini pak uangnya
Kakek : *diam dan berusaha mencari uang kembalian dari kantong baju nya yang terlihat lusuh
Saya : Tidak usah, pak. Untuk bapak saja :) *tersenyum agar kakek tersebut melasa lega
Kakek : ...... Tapi nanti gimana uang ongkos untuk neng?
Saya benar-benar tertegun mendengar jawaban beliau... Hati saya bergetar rasanya... Kehidupannya jauh lebih sulit dibandingkan saya penumpang bus, tapi ia masih memikirkan bagaimana nanti uang untuk ongkos saya naik bus tersebut....
Saya : oh, saya masih ada uang kok, pak :)
Kakek : ......*Ia terdiam sejenak kemudian tersenyum dan mengucapkan terima kasih banyak.

Saya pun akhirnya mengerti kenapa banyak orang yang membeli tissue dari kakek tua itu... Kakek tua yang berhati halus..... Setelah kakek itu berlalu, saya pun memandang keluar jendela. Masih terngiang ucapannya dan sinar mata teduh nya... Ucapannya seperti seorang kakek yang menyayangi cucu nya.... Tanpa terasa mata saya menjadi berkaca-kaca... Betapa halus hati kakek tersebut....


Lain kesempatan, sepulang dari tugas saya pun menaiki bus 72 kembali. Kali ini ada pemandangan menarik yang saya lihat dari luar jendela bus umum sore itu saat jalanan macet. Saya melihat seorang nenek memakai tongkat dan terlihat sedang meraba jalan yang ada di depannya dengan tongkat tersebut. Sepertinya nenek tersebut tidak dapat melihat... :( Saya lihat ia menggendong bungkusan besar yang dibalut dengan kain pada punggung rapuhnya. Sepertinya bungkusan berisi kerupuk. Tiba-tiba 1 mobil mewah berhenti dekat nenek tersebut, lalu keluarlah seorang wanita dan pria dari mobil tersebut. Terlihat wanita tersebut mengejar sang nenek dan mengajaknya berbicara. Saya melihat wajah gembira dari nenek tersebut, namun saya masih tidak mengerti apa yang terjadi. Lalu sang melepas gendongannya dan menyerahkan bungkusan besar yang ia gendong kepada wanita tersebut. Wanita itu menyerahkan bungkusan besar kepada pria yang keluar dari mobil bersamanya. Aaaah.. ternyata mereka memborong bungkusan besar yang berisi kerupuk dari nenek tersebut :') Pantas nenek tersebut terlihat bahagia sekali.... Kalian tahu apa yang saya rasakan saat itu? Tiba-tiba sekitar saya menjadi terasa sejuk padahal sore itu cukup panas apalagi bus dalam keadaan penuh :) Benar-benar pemandangan yang menyejukkan hati bukan? :)


Di hari yang lain, seperti biasa saya menjadi penumpang setia bus umum nomor 72. Ditengah perjalanan pulang dari bertugas, tiba-tiba supir bus berkata "turun, turun! naik bus dibelakang ya". Kita pun dioper ke bus lain tanpa alasan yang jelas. Karena saya kesal, saya memilih untuk berjalan kaki meskipun jauh hehe ya sambil menghilangkan kesal dan melihat pemandangan sekitar. Saat saya berjalan, saya melihat ada 2 orang adik kecil duduk diatas tumpukan kardus-kardus bekas. Terlihat juga gerobak untuk mengangkut barang-barang bekas disamping mereka. Sepertinya mereka kakak adik karena wajah mereka agak mirip. Salah satu dari mereka terlihat sedang asik membaca buku dan saudaranya sedang asik memainkan gabus :) Saya berhenti sejenak dan mengamati mereka... Terbesit dalam hati "Seharusnya mereka ada di tempat yang layak untuk membaca dan bermain..tidak di tempat seperti ini..." Saya pun kembali meneruskan perjalanan. Baru sekitar 10 langkah menjauh dari mereka, hati kecil saya berkata untuk melakukan sesuatu. Saya pun kembali ke tempat mereka dan mengajak mereka bicara.. Saya tidak mau menyimpan perasaan menyesal karena meninggalkan mereka tanpa berbuat sesuatu.

Saya : Dek, udah makan belum?
2 adik kecil : *terdiam dan saling menatap satu sama lain seperti bingung harus menjawab apa dan siapa yang akan menjawab. Kemudian salah satu dari mereka menjawab "belum kak..." sambil tersenyum lucu.
Saya : *merogoh kantong dan memberikan uang yang ada pada kantong saya lalu berkata "Ini untuk makan ya" (sambil tersenyum)
2 adik kecil : *mereka terdiam lagi dan saling menatap. Salah satu dari mereka pun mengambil uang yang saya tawarkan dan mengucapkan "terima kasih" layaknya anak-anak yang mendapat mainan baru :)

Saya pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Sepanjang perjalanan, saya berpikir "Seandainya saja orang-orang yang berada di dalam kendaraan mewah mau berjalan di jalan biasa seperti ini dengan hati, atau mungkin petinggi-petinggi negeri ini. Mungkin tingkat kemiskinan akan berkurang, paling tidak akan ada orang-orang yang tersentuh hatinya untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan... Seandainya saja..."

Lingkungan sekitar kita sebenarnya merupakan universitas gratis yang diciptakan oleh Allah untuk kita semua.  :) Kakek berhati halus penjual tissue, nenek tuna netra penjual kerupuk, 2 adik kecil tersebut merupakan contoh kecil yang akan menjadi guru dari universitas gratis ini. Seandainya saja banyak yang menyadari akan hal itu... Tentu lulusan-lulusan dari universitas gratis ini akan menjadi insan yang berhati halus dan siap melakukan sesuatu untuk sesama yang membutuhkan. Saya, kamu, kita merupakan murid dari universitas gratis ini :) Mari menjadi lulusan-lulusan terbaik dari semesta ini :)



No comments:

Post a Comment